Menteri Komdigi: 2.333 Desa di Indonesia Masih Tanpa Internet, Pemerintah Siapkan Solusi
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Viada Hafid, menyebut masih ada 2.333 desa di Indonesia yang belum tersambung internet, perlu solusi agar tidak tertinggal dibanding negara tetangga.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Viada Hafid, menyatakan bahwa hingga September 2025 masih ada 2.333 desa di Indonesia yang belum memiliki akses internet yang memadai. Pernyataan ini menjadi pengingat bahwa meskipun penetrasi internet nasional terus meningkat, distribusinya masih belum merata, terutama di desa-desa terpencil dan wilayah 3T (terdepan, tertinggal, dan terluar).
Keterbatasan geografis, sulitnya infrastruktur, dan biaya operasional tinggi disebut sebagai kendala utama. Untuk mengatasinya, pemerintah melalui Komdigi bersama BAKTI Kominfo akan mempercepat pembangunan BTS, memperluas jaringan fiber optik, dan menggunakan solusi satelit untuk menjangkau lokasi yang sulit dijangkau jaringan kabel. Selain itu, program internet berbasis komunitas turut dipertimbangkan agar desa yang belum tersambung segera memperoleh akses.
Data GoodStats menunjukkan bahwa penetrasi internet penduduk Indonesia mencapai sekitar 78,3% pada awal 2025. Angka ini tinggi secara absolut, namun dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia yang mencapai 97,7%, Singapura 96,6%, Thailand 94,3%, dan Vietnam 80,7%, Indonesia masih berada di posisi lebih rendah dalam hal persentase. Dari segi kecepatan internet mobile, median unduhan Indonesia hanya sekitar 40,37 Mbps, jauh di bawah kecepatan yang dicapai Malaysia (sekitar 169 Mbps) dan Singapura.
Selain soal infrastruktur, literasi digital menjadi bagian yang tak kalah penting. Survei APJII dan BAKTI menunjukkan bahwa di daerah tertinggal, sekitar 82,6% penduduk telah terhubung internetâtetapi sisanya 17,4% belum, karena alasan biaya, perangkat yang tidak memadai, atau karena di wilayahnya belum ada sambungan jaringan.
Menteri Meutya menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya akan membangun infrastruktur, tetapi juga memastikan masyarakat bisa menggunakan internet secara produktif, aman, dan bermanfaat. âKami ingin setiap desa tidak hanya memiliki sinyal, tetapi akses yang bermakna: pendidikan, kesehatan, ekonomi digital. Itu yang kami dorong,â ujarnya.
Langkah segera yang direncanakan meliputi penggunaan satelit dan rangkaian BTS di wilayah terpencil, alokasi anggaran khusus untuk desa-desa 3T, dan kerja sama dengan operator telekomunikasi agar kecepatan dan stabilitas internet dapat ditingkatkan. Pemerintah juga mendorong program pelatihan digital agar masyarakat mampu memanfaatkan koneksi tersebut, tidak sekadar memiliki akses.
Dengan langkah-langkah ini, Komdigi optimistis bahwa pada 2026 seluruh desa di Indonesia bisa memiliki akses internet yang memadai dan kualitasnya mendekati standar negara-negara ASEAN, memperkecil kesenjangan digital yang selama ini menjadi penghambat bagi pemerataan layanan publik dan ekonomi digital.





